Bantuan Tiongkok ke Pasifik 'menghidupkan kembali' kepulauan Pasifik saat negara tersebut bersaing dengan AS untuk mendapatkan pengaruh

Tiongkok telah memperbarui upayanya untuk menjilat negara-negara kepulauan Pasifik menyusul “kebangkitan” bantuan dan pendanaan infrastruktur yang didukung Beijing, demikian temuan sebuah laporan baru.

Tiongkok telah menggelontorkan miliaran dolar ke negara-negara kepulauan Pasifik selama dekade terakhir sebagai bagian dari upaya berkelanjutannya untuk membangun pengaruh di sana. Persaingan dengan Amerika Serikat dan sekutunya.

Lowy Institute Australia mengatakan dalam sebuah studi baru bahwa Tiongkok memotong bantuan ke Pasifik pada puncak pandemi virus corona, namun komitmennya meningkat dalam beberapa tahun terakhir.

“Beijing telah bangkit dari jeda yang disebabkan oleh pandemi ini dan mengadopsi model bantuan yang lebih kompetitif dan bertarget politik,” kata lembaga think tank tersebut dalam laporan bantuan tahunan Pasifik pada hari Rabu.

“Peningkatan belanja Tiongkok dibarengi dengan kebangkitan komitmen proyek baru Tiongkok, yang menandakan kebangkitan ambisi Tiongkok untuk berpartisipasi dalam proyek infrastruktur besar di Pasifik.”

Australia—yang secara tradisional merupakan mitra pilihan bagi Pasifik— tetap menjadi donor terbesar.

Namun penulis Alexandre Dayant dan Riley Duke mengatakan pendanaan AS kini hanya tertinggal dari Tiongkok, donor bilateral terbesar kedua di kawasan ini.

Pada tahun 2022, tahun terakhir dimana data lengkap tersedia, Tiongkok menghabiskan $256 juta, meningkat hampir 14% dari tiga tahun lalu.

Australia menghabiskan $1,5 miliar dan Amerika Serikat $249 juta – kedua angka tersebut turun setelah pertumbuhan signifikan tahun lalu.

Laporan tersebut menemukan adanya perubahan yang jelas dalam keterlibatan Tiongkok di seluruh kawasan. Daripada menggunakan pendekatan yang keras dan mengucurkan dana dalam jumlah besar, Beijing semakin menargetkan segelintir negara sahabat di Pasifik.

Kepulauan Solomon dan Kiribati dipilih untuk peningkatan sekolah, jalan baru, dan kendaraan pemerintah Memutuskan hubungan diplomatik dengan Taiwan 2019.

Papua Nugini menandatangani perjanjian keamanan dengan Amerika Serikat pada tahun 2023, dan pendanaan pembangunan dari Tiongkok menurun.

Tautan sumber