Presiden Joe Biden telah menyetujui pasokan ranjau darat anti-personil ke Ukraina, demikian laporan para pejabat AS.
Seorang pejabat mengatakan kepada The Washington Post bahwa Washington ingin Ukraina menggunakan ranjau tersebut di wilayahnya sendiri, meskipun negara tersebut telah berjanji untuk tidak menggunakannya di wilayah yang dihuni oleh warga sipilnya sendiri. Reuters kantor berita.
Pejabat itu menambahkan bahwa AS memasok ranjau anti-tank ke Ukraina selama perang dengan Rusia, namun ranjau anti-personel tambahan tersebut dimaksudkan untuk melemahkan kemajuan pasukan darat Rusia.
Mereka mengatakan ranjau AS berbeda dengan ranjau Rusia karena ranjau tersebut “tidak persisten” dan menjadi lembam setelah jangka waktu tertentu. Ranjau memerlukan baterai untuk dapat meledak, yang berarti ranjau tidak akan meledak setelah baterainya habis.
Perkembangan ini terjadi setelah Ukraina menggunakan rudal ATACMS AS untuk menyerang wilayah Rusia, yang baru saja diberikan izin oleh pemerintahan Biden ketika perang memasuki hari ke-1.000.
Moskow mengatakan penggunaan ATACMS, rudal jarak jauh yang pernah dipasok AS ke Ukraina, merupakan sinyal jelas bahwa Barat ingin meningkatkan konflik.
Vladimir Putin sejak itu menurunkan ambang batas serangan nuklir sebagai respons terhadap serangan konvensional yang lebih luas.
Secara terpisah, Kremlin mengatakan hotline khusus yang dirancang untuk meredakan krisis antara Moskow dan Gedung Putih belum digunakan.
Hotline antara Moskow dan Washington didirikan pada tahun 1963 untuk mengurangi kesalahpahaman yang menyebabkan Krisis Rudal Kuba tahun 1962 dengan memungkinkan komunikasi langsung antara para pemimpin Amerika Serikat dan Rusia.
“Kami memiliki jalur aman khusus untuk komunikasi antara presiden Rusia dan Amerika Serikat. Selain itu, bahkan komunikasi video,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada kantor berita Rusia.
Namun ketika ditanya apakah saluran tersebut sedang digunakan, dia berkata: “Tidak.”
Perkembangan terakhir ini terjadi setelah berbulan-bulan peringatan kepada Barat bahwa Moskow akan memandang para anggota NATO tersebut terlibat langsung dalam perang di Ukraina jika Washington mengizinkan Ukraina meluncurkan rudal Amerika, Inggris, dan Prancis jauh ke dalam Rusia.
Bekerja sama dengan institusi