dalam penyelidikan Schneider Electric yang berjudul Green Impact Gap 2024 mengemukakan sebanyak 38% perusahaan Indonesia menyatakan berencana menginvestasikan lebih dari US$1 juta atau setara dengan Rp15,7 miliardi Survei yang dilakukan di sembilan negara Asia dengan melibatkan 4.500 pemimpin bisnisbahasa Indonesia termasuk.
Presiden cluster Schneider Electric di Indonesia dan Timor-Leste Martin Setiawan mengatakan jumlah investasinya adalah 44% dan jumlah investasinya adalah 43%.
“Dua ini yang menjadi fokus utama dalaminvestasi ini”, Innovation Day Conference 2024, Jakarta, Kamis (7/11).
Kendati Demikian, Dari Hasil Survei menunjukkan bahwa 51% responden menyatakan hasil surveinya menunjukkan kesehatannya baik.
Martin menjelaskan beberapa tantangan yang menjadi hambatan dalam upaya perusahaan melakukan dekarbonisasi adalah karena keterbatasan ketersediaan energi bersih untuk mencukupi kebutuhan dengan Presentdiaan energi bersih untuk mencukupi kebutuhan dengan Presentase 39% lah 397% 32, cobulans bottle, 39% 32% serta 29 % Menyebutnya karena minimnya akses terhadap data yangmemadai.
“Kendala utama yang sering kami temui itu masalah keterbatasan operasional data yang menyebabkan para pelaku bisnis kesulitan memetakan masalah dan mengambil langkah strategis dalam memul emetakan masalah dan mengambil langkah strategis dalam memul emetakan masalah dan mengambil langkah strategis dalam me mul emetakansi ucntlan.
Yang menarik, dari Survei Schneider Electric yang berjudul Green Impact Gap 2024 juga ditemukan sebanyak 58% perusahaan menghadapi masalah pencucian hijau Harap diperhatikan bahwa saat menggunakan produk ini, harap memperhatikan hal-hal berikut:
“Greenwashing ITU misalnya target-target keinginannya itu tidak seperti yang dia sampaikan alias dilebih-lebihkan.Karena semua perusahaan kan dituntut untuk berkelanjutan,”pungkasnya. (J-3)