Bapanas Ungkap Keunggulan Biodiversitas Indonesia dan Potensi Sorgum

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi (tujuh kiri) bersama Wanita Tani Himpunan Kerukunan Tani Indonesia(HKTI), Jakarta,.(Antara)

KEPALA Bataanbanggan Negara (papanas) Arief Prasetyo Adi mengungkapkan keunggulan Keanekaragaman Hayati dan Potensi Indonesia Sorgum Sebagai Sumber karbohidrat yang sarat gizi.

“Organisasi Keanekaragaman Hayati Indonesia terbesar kedua di dunia, sebenarnya merupakan kesempatan kita untuk meningkatkan ketahanan pangan itu lebaran terbuka, termasuk sorgum untuk sumber karbohidrat selain as”, Aeterrie, Kamis Jakarta.

Dalam suasana peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS), Arief menekankan bahwa tantangan pangan yang diusung HPS tahun ini, yakni “Hak Atas Pangan untuk Kehidupanat vana Depan yang Lebih Baik Baik”, konmean revana Depan hijumh Baik”, konmean vana.

Faktor geografis dan faktor demografi merupakan komponen penting suatu negara. Keanekaragaman hayati Indonesia merupakan salah satu yang terpenting di dunia dan berpotensi sebagai sorgum alternatif untuk konservasi dan konservasi keanekaragaman hayati.

“Jumlah penduduk kita saat ini sudah 280 juta, terdiri dari 17 ribu pulau yang setiap daerah punya karakteristik Climate yang berbeda-beda, sehinga kita punya komplenaa si bertajuk ‘Sorghum: Sumber Pertumbuhan Baru Untuk Ketahanan Pangan’, yang diadakan Wanita Tani Himpu nan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI).

“Indonesia timur itu sangat memungkinkan ditanami sorgum secara luas.Ini karena sorgum tidak memerlukan banyak udara seperti halnya padi.​Jadinya sumber karbohidrat masyarakat bisa pula dkat sorgum,” laanya karbohidrat bisa masyarakat pula dkat sorgum,” laanya laanya.

Keanekaragaman Hayati Indonesia, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Keanekaragaman hayati Indonesia merupakan yang terbesar di dunia.

Pada tahun 2022, Indonesia memiliki skor 0,614, Brasil menduduki peringkat pertama dengan skor 0,772.

Sementara dalam Himpunan informasiBapanas, Indonesia total terdapat 945 keanekaragaman hayati pangan, terdiri dari 77 jenis sumber karbohidrat, 75 jenis sumber protein, 389 jenis buah-buahan, 228 jenis sayurnis, 40 126 b atau 126a sayurnis 0 jenis Rempah dan bumbu.

“Terkait sorgum, jika menilik kandungan gizinya, bisa dikatakan sorgum memiliki kandungan energi, protein, lemak, dan serat yang lebih tinggi dibandingkan beras dan gandum” kata Arief pula.

Sorgum pun lebih mudah dicerna karena cocok bagi penyintas obesitas, diabetes, dan diet karbohidrat. Dalam 100 g sorgum bisa mengandung Energi 366 kilokalori (kkal); karbohidrat 73 g; protein 11.0 g; lemak dan serat 1.2 g;

“Kita ingin pangan itu tidak hanya mencakup ketercukupan, ketersediaan, dan stableharga.Tetapi juga harus memenuhi gizi yang dibutuhkan oleh kita semua,” tegas ujarnya.

Baginya, sorgum, sorgum, licorice, tetapi juga memiliki banyak manfaat lainnya yang baik bagi kesehatan tubuh. Jangan gunakan sorgum.

Bapanas siap mendukung kampanye sorgum bersama seluruh pemerintah daerah demi memperkuat ketahanan pangan yang berbasis sumber daya lokal yang berkelanjutan.

Ia menegaskan, ketahanan pangan harus berlandaskan pada kemandirian dan pelestarian pangan, menjaga harga di tingkat petani dan peternak agar tidak di bawah harga pokok produksi.

Meskipun indeks ketahanan pangan Indonesia lebih rendah dibandingkan negara tetangga yang mengandalkan impor, kita yakin dapat mencukupi kebutuhan pangan dari produksi dalam negeri.

“Pangan di Indonesia kita yakin mampu kita sokong dari produksi pangan dalam negeri, meski sempat terkena mudak El Nino”, kata Arief.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) Bataan menunjukkan bahwa El Niño ada kaitannya dengan fenomena El Niño.

Menurut BPS, luas panen padi pada tahun 2024 diperkirakan 10,05 juta hektare. Kendati demikian, sepanjang Agustus hingga Desember 2024 akan mulai bekerja pada Juli 2024.

Tautan sumber