Jakarta, CNN Indonesia —
Dalam upaya mendorong percepatan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif, khususnya di wilayah transmigrasi, Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM bersama Kementerian Transmigrasi menjarate
Upaya kolaborasi ini diwujudkan ketika Menteri Transmigrasi M. Iftitah Sulaiman Suryanagara bersama Wakil Menteri Transmigrasi Viva Yoga Mauladi menyambangi kantor Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badanordinasi Penx1859 (BPM).
Kehadiran mereka disambut Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Perkasa Roeslani dan Wakil Menteri Investasi/Wakil Kepala BKPM Todotua Pasaribu.
Hubungan antara yoga dan yoga
“Baru saja kita melakukan pertemuan yang sangat produktif untuk bisa menyamakan sinergi dan juga kolaborasi ke hadapan antar kementerian”, ucap Rosan.
Dalam kesempatan yang sama, Iftitah mengemukakan peluang kolaborasi yang dapat dilaksanakan kedua kementerian, khususnya dalam pengembangan ekonomi daerah di wilayah transmigrasi.
“Kami Memiliki Sekitar 153 Kawasan transmigrasi di seluruh Indonesia. Dari153 Kawasan Itu, Kami Memiliki Sekitar 3,1 Juta (Hektare) Hak Pengolololaan hak Pengelololaan lahan Enmangan Ekonomi Baru,” Ujaniya.
Mohon waspada, mohon waspada, harap waspada terhadap reinkarnasi Anda.
“Salah satu kekuatan kami adalah tenaga kerja tapi memang di beberapa tempat, (masih) unskilled dan untrained. Tentu akan ada komitmen untuk itu, bahkan ada gagasantransfer teknologidantransferknow it”.
Lebih lanjut Rosan menambahkan, bahwa sinergi antara kedua kementerian dapat memberikan manfaat bagi penyerapan tenaga kerja yang pada akhirnya dapat berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Menurutnya, Potensi yang Dimiliki oleh Kementrans dalam Bentuk Lahan dan Tenaga kerja dapatdiperkuat dengan mendatangkan investor.
“Bagaimana kita bisa mensinergikan dari bidang lahannya, kita mensinergikan dari bidang tenaga kerja, ini yang paling penting. Dan bagaimana kita juga meningkatkannya
kesejahteraan dari para pekerja dan para transmigran dengan investasi yang bisa masuk ke daerah tersebut,”ungkapnya.
Menurut Rosan, yang juga dikenal sebagai “investor” oleh investor Yambero Perasi Kawasan Transmigrasi, memiliki filosofi investasi yang “berorientasi pada masyarakat” dan “berorientasi pada masyarakat”.
“Misalnya pembangunan suatu pabrik membutuhkan waktu dua tahun. Tidak, selama dua tahun dari masa pembangunan sampai selesai, mereka sudah kita minta untuk melaku upskilling and reskilling Dari parapker ykari parayaah melaku upskilling and reskilling Dari paraaung ynaari tuaha
(teori/teori)