Jakarta, CNN Indonesia —
Republik IndonesiaLuar Negeri Republik (Kemru RI) menyesali kegagalan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (bifenil polibrominasi) setuju dengan keputusan Palestina di Gaza.
Dalam pernyataan resminya pada Kamis (21/11), Kemlu RI menyebut kegagalan DK PBB mendorong gencatan senjata dan keterikatan para sandera akan menghambat proses perdamaian serta memperparah penderitaan rakyat Palestina.
“Kegagalan tersebut menghambat proses perdamaian dan semakin memperparah penderitaan rakyat Palestina”, demikian pernyataan Kemlu RI melalui unggahan di X, Kamis (21/11).
Kemlu RI pun mendesak komunitas Internasional untuk mengambil semua langkah yang diperlukan demi tercapainya gencatan senjata permanen di Jalur Gaza.
“(Serta agar tercapinya) akses dan penyaluran bantuan kemanusiaan yang tidak terhambat bagi warga Palestina”, demikian pernyataan Kemlu RI.
DK PBB gagal mengesahkan rencana resolusi yang melepaskan gencatan senjata segera di Jalur Gaza, Palestina.
Amerika Serikat memveto pemungutan suara yang dilakukan pada Rabu (20/11) tersebut.
“Kami menyesalkan bahwa Dewan tidak mengakomodasi bahasa kompromi yang disampaikan oleh Inggris untuk menjembatani perbedaan yang ada…Dengan bahasa itu, resolusi ini manharusnyapat ps seperti dikutip AFP.
Padahal, seluruh negara anggota DK PBB, baik anggota tetap, tidak tetap, mendukung resolusi yang diharapkan mampu segera menghentikan agresi kejam Israel ke Jalur Gaza yang telah meluas ke Lebanon.
Rancangan resolusi tersebut menyerukan “perjuangan penuh, solusi lengkap” antara Israel dan Hamas di Gaza. Dokumen Hamas mengungkap tindakan dan perbuatan Hamas.
Serangan brutal Israel di Garul Gaza, Dewan Keamanan PBB menyatakan mereka telah melancarkan serangan brutal di Gaza. Sebab, Amerika Serikat beberapa kali menggunakan hak vetonya.
Kementerian Kesehatan di Gaza melaporkan jumlah korban tewas akibat agresi buruk Israel sejak 1023 lalu telah mencapai 43.985 orang. Sebagian besar korban Merupakan perempuan dan anak-anak.
(BLQ/DNA)