Seorang hacker "baik" menyusup ke komunitas hacker kriminal di situs gelap atau dark web dan meretas 100 pelaku dengan menggunakan 'jin'. Simak kisahnya.


Jakarta, CNN Indonesia

Shiro peretas “baik” menyusup ke komunitas TKP hacker web gelap Jika 100 kali, maka 100 kali. Simak Kissanya.

Cristian Cornea mengatakan dia akan melakukan serangan dan eksploitasi di web gelap.

kornea dimuledari konsep pot maduYaitu jebakan yang dirancang untuk menarik pelaku kejahatan siber. Ia menciptakan Jinn Ransomware Builder, sebuah alat yang tampak seperti perangkat lunak untuk membangun serangan ransomware lengkap dengan fitur canggih seperti enkripsi, dekripsi, berbagai bahasa.

mengiklankan

Gulir untuk melanjutkan konten

Perangkat bernama Jinn, yang berarti jin atau makhluk missis dari arab saudi, kemudian diunggah di pasar kriminal darknet, BreachForums.

“Sebuah pembangun yang mampu membangun ransomware yang sepenuhnya dapat disesuaikan dengan fitur-fitur berikut: C2 Callbacks, Dukungan multibahasa (PowerShell/Cbes/Python), Cidripsi & deearipAz​​yesa (PowerShell/CC1/Python), Enkripsi & deearips 1100000005 》 .

Namun, harap berhati-hati agar tidak merusak kornea.

Harap perhatikan hal berikut:

Misalnya, perangkat lunak itu memiliki Panggilan balik perintah dan kontrol yang telah diprogram untuk memungkinkan koneksi jarak jauh, serta menjalankan prosa tertentu tanpa sepengetahuan pengguna.

“Jinn Ransomware Builder sebenarnya adalah pot madutetapi beberapa fitur yang disajikan di atas adalah nyata,” tulis Cornea.

Trik di balik fitur canggih

Beberapa fitur dalam Jinn hanya ilusi, fitur multibahasa yang diiklankan ternyata hanyalah sekedar dengan cepat yang dirancang untuk meningkatkan daya tarik. Lakukan dan hapus operasi pintu belakang yang telah diprogram sebelumnya.

Namon Kenyataniya Kim Adara pot madu Yangdilankan Wintuk Maymansingpala peretas. Informasi sensitif pada kornea peretas Harap dicatat.

Dalam Laporan Lengkapnya, perawatan kornea dapat mempengaruhi aktivitasnya dan menimbulkan efek serupa. Harap mematuhi ketentuan berikut, mematuhi hukum dan peraturan terkait, dan mematuhi ketentuan hukum Batasan.

“Kegiatan ini dilakukan dalam simulasi lingkungan. Tidak ada upaya peretasan ilegal yang dilakukan dan saya sangat tidak melakukan tindakan semacam itu,” tulis Cornea.

Harap perhatikan hal berikut:

Kasus ini memicu diskusi mengenai etika hack balik. Kornea harus dilindungi agar tetap aman dan terlindungi.

Bagaimanapun, Cornea Berhasil Menunjukkan bagaimana jebakan dapat mengungkap jaringan pelaku kejahatan siber di lingkungan yang biasanya sulit dijangkau, seperti web gelap.

(universitas dunia/dmi)

(Gambas: Video CNN)



Tautan sumber