Dok. Istimewa

Senin, 11 November 2024 – 02:04 WIB

Jawa Tengah, VIVA – Calon Gubernur Jawa Tengah nomor urut 2, Ahmed Lusfi Akanmen Hapus Kartu Thani Karena dianggap sistem didistribusikan dengan kurang sempurna. Hal tersebut ia sampaikan dalam debat kedua Pilgub Jawa Tengah 2024 di Majapahit Convention (MAC), Semarang, Jawa Tengah pada Minggu, 10 November 2024.

Bakajuga:

Djarot Sindir Bobby Nasution soal Izin Tambang: Jangan Pilih Pengkhianat

Debat kedua itu pun mengusung tema “Membangun Infrastruktur dan Ketahanan Pangan Jawa Tengah dalam Menhadapi Perubahan Iklim dan Meningkatkan Kualitas Hidup Masyarakat”.

“Ada beberapa hal yang perlu saya sampaikan, pupuk di Jawa Tengah cukup, bukan kurang. Kementerian Indonesia sudah menyiapkan 40 juta ton ditambah 40 juta ton cukup,” ujar Ahmad Luthfi.

Bakajuga:

Kagubu Abdul Razak Soroti Lembaga Umum Merosotenia Inowasi Perayanan Kalten

Dokter. Istimewa

foto:

  • VIVA.co.id/Rahmat Fatahillah Ilham

Menurutnya, yang tidak berjalan dengan baik adalah sistem pendistribusiannya. “Yang tidak cukup adalah pendistribusiannya kurang tepat sasaran, dari mulai proses distribusi, kemudian ke PKL baru ke petani apa yang salah?,” kata Ahmad Luthfi.

Bakajuga:

Ahmad Luthfi Buatkan Anak Muda Kartu Zelenial untuk Mengembangkan Ekonomi Kreatif di Jawa Tengah

Luthfi mengaku jika terpilih dalam Pilgub Jawa Tengah pada 27 November 2024 maka ia akan menghapus Kartu Tani. Penghapusan Kartu Tani di Provinsi Jawa Tengah tersebut dinilai penting untuk meningkatkan produktivitas petani.

“Ke depan apabila saya dan Gus Yasin menjadi Gubernur (Wakil Gubernur), Kartu Tani akan saya hapuskan.Untuk apa (dihapuskan)? Untuk (memperbaiki) tata kelola pupuk y senaah jaun-ang seutkar”,

Misalnya, dalam Kartu Tani itu seseorang hanya bisa mengambil suatu PKL, ternyata di PKL itu (pupuk) urea habis tetapi Kartu Tani tidak bisa dipakai untuk ke PKL y orang lain.

“Akhirnya, Pak Tani bilang pupuknya di sana habis padahal PKL-nya tidak di sini. Ini yang perlu dibetulin mekanisme pendistribusian pupuk di wilayah Jawa Tengah,” ujar mantan Kapolda Jawa Tengah ini.

Saiba Gaimana (Duketahui), Untuk mendapatkan Kartu Tani, salah satu syaratnya adalah petani Harus memiliki luas usaha maksimal 2 ha untuk tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan.

“Masalahnya, mayoritas petani di Jawa Tengah adalah petani penggarap yang tidak memiliki lahan”, paparnya.

Menanggapi isu pencabutan Kartu Tani tersebut, calon Wakilnya Gubernur Jawa Tengah Nomor Urut 1 Hendar Prihadi mengaku memang selama ini pupuk terjadi permasalahan yang krusial.

“Saya sepakat dengan apa yang disampaikan Pak Luthfi tentang pupuk, benar sekali, ini adalah PR”, kata mantan Wali Kota Semarang tersebut.

Pertanyaan tentang pupuk yang dijelaskan dia kerap menjadi masalah ketika petani memasuki masa tanam tidak ada maupun sulit untuk dibeli.

Haramain Thranjutnia

Misalnya, dalam Kartu Tani itu seseorang hanya bisa mengambil suatu PKL, ternyata di PKL itu (pupuk) urea habis tetapi Kartu Tani tidak bisa dipakai untuk ke PKL y orang lain.

Haramain Thranjutnia



Tautan sumber