Sendratari Kolosal di Festival Baswara Nuraga Nusantara dalam Rangkaian Kenduri Swarnabhumi 2024 Kemendikbudristek

Liputan6.com, Jakarta – Baswara Nuraga Nusantara menghadirkan festival Sendratari Kolosal bertema ‘Perjalanan Kebudayaan Zaman Budhis di DAS Batanghari’.

Acara yang digelar di Halaman Gedung Olah Seni (GOS) Kota Baru, Jambi pada Minggu 20 Oktober 2024, ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Kebudayaan Kenduri Swanabhumi 2024.

Tujuannya sebagai upaya untuk merayakan dan melestarikan Harian Rakyatsekaligus menyoroti isu lingkungan yang semakin mendesak, terutama di Daerah Aliran Sungai (DAS) Batanghari.

Perwakilan Direktorat Perfilman Musik dan Media, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendyk Budrystek) Nuzul Kristanto mengapresiasi langkah penyelenggara festival dalam menggabungkan elemen budaya dan lingkungan.

“Rayakan hari raya, rayakan hari raya, rayakan hari raya, rayakan hari raya, rayakan hari raya,” ujar Nuzul Melalui Keterangan Tertulis, Senin (21/10/2024).

Selama festival ini, Direktur Festival Baswara Nuraga Nusantara merupakan festival seni.

Ia mengatakan bahwa pertunjukan sendratari ini menampilkan suasana kerajaan zaman Budhis yang memadukan tradisi kelintang perunggu dari Desa Kuamang Tebo dengan karya tari ‘Seribu Lilin’.

“Kami ingin menggambarkan perjalanan kebudayaan di das Batanghari, baik di masalalu, kini, maupun harapannya untuk masa depan”, ucap Yon.

Tempe mendoan resmi diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb). Penetapannya mengacu pada hasil Sidang Penetapan Warisan Budaya Takbenda Indonesia 2021 oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi.

Tautan sumber