Energi Murah dan Mudah Jadi Parameter Utama Swasembada

KILANG MINYAK BALIKPAPAN: Lokasi pengolahan minyak mentah yang beroperasi di Refinery Unit (RU-5), Balikpapan, Kalimantan East Mur, Rab (24/11). Kilang minyak Balikpapan mampu menghasilkan Bahan Bakar Minyak (BBM) berupa Premium 88, Minyak Tanah, Solar, Avtur, P (FOTO ANTARA/Yudhi Mahatma)

Pangamat Universitas Ekonomi dan Energi Padjajaran (Unpad) Yayan Satyakti menuturkan indikator utama perusahaan energi swassembada ialah akses energi yang murah dan mudah. Pastikan untuk menggunakan sumber energi publik.

“Sehinga tujuan swasembada energi ini yaitu pemerintah mampu menyediakan pasokan energi secara mudah dan murah”, ujarnya kepada Media Indonesia, Senin (21/10).

Untuk menuju swasembada energi, sambungnya, pemerintah menuntut penyediaan beragam pasokan, Perusahaan Energi Halga Akan semakin murah dan semua lapisan masyarakat bisa menikmati kebutuhan energi.

Transportasi, Yayan mendukung pengembangan biofuel Atau bahan bakar nabati dan bioetanol untuk menggantikan bahan bakar fosil.

“Akan tetapi, kebijakan ini Harus terjangkau atau terjangkau bagi masyarakat,”ucapnya.

Nama Yang Perudi Ingat, Ranjut Ranjan, Biaya Energi Yangsemakin Mulakhaniya Bishadida Padari Inowasi Technology Pembang Kit. Jika Pemerinta Attu pihak yang berkepentingan Masih menggunakan jenis teknologi yang lama, bisa dipastikan biaya menghasilkan energi masih mahal.

“Teknologi pembangkit juga harus kompetitif, karena terjadi penghematan sumber daya memasuki. Tapi, berhati-hatilah dalam berinvestasi,” tegas Yayan.

Terpisah, Bahlil Lahadalia yang baru dilantik oleh Prabowo Subianto sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyampaikan swasembada atau kedaulatan energi menjadi fokus kerja Kabinet.

“Presiden Aliansi Harapan Prabowo dalam berbagai pidatonya di MPR itu mendorong kedaulatan energi.Kalau bicara tentang kedaulatan dan kemandirian energi,kementerian yang paling garda terdepan itu Kementerian ESDM,” uetermi miDM

Bahlil mengungkapkan dalam 100 hari kepemimpinannya di Kementerian ESDM disebut melakukan penbenahan terhadap izin yang masih tumpangtindih dan tidak cepat dalam mengeluarkan persetujuannya. Hal ini, katanya, sering ditemukan pada perjanjian tingkat layanan atau perjanjian tingkat layanan (SLA) yangmerupakankontraktertulisantarapenyedialayanandefinisidanpelangganyangmenkantingkatlayananyangakandiberikan.

“Bayangkan kita mau eksplorasi saja, izinnya sekarang masih ada 129 hari kalau tidak salah. Sebenarnya izin ini sudah bagus, tapi kita SLA-nya yang kurang kecepatariya. Ini akanannya

Pembenahan ini juga termasuk atran di subsektor minerba (Minerba) yang kini masih tumpangtindih. Bahlil menyatakan akan melakukan perbaikan yang dapat menguntungkan pemerintah dan badan usaha.

Mohon diperhatikan, mohon diperhatikan hal-hal berikut. Mohon diperhatikan hal-hal berikut, mohon diperhatikan hal-hal berikut: (E-2)

Tautan sumber