Masjid Al Ikhlas di Kecamatan Kartasura menjadi viral setelah mendapatkan rating buruk yakni 1,8 bintang dari 61 ulasan pada review Google Maps.


Jakarta, CNN Indonesia

sebua masjid Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Viralitas Media Sosial, Rating di Google Maps.

Bernama Masjid Al Ikhlas, rumah ibadah umat muslim ini terletak di Dukuh Mendungan, Desa Pabelan, Kecamatan Kartasura.

Masjid ini menjadi viral setelah mendapatkan rating buruk yakni 1,8 bintang dari 61 ulasan pada review Google Maps.

mengiklankan

Gulir untuk melanjutkan konten

Viralnya masjid ini bermula dari akun TikTok @munageo yang mengunggahnya lewat video pada Minggu (22/9). “Diusir dari Masjid karena sekedar buka hp, suara anak-anak, dan baju dianggap gak agamis”, tulis unggahan di akun TikTok @munauge.


Jangan lupa salat di mesjid. Ada juga netizen yangmemberi saran kepada pengelola masjid.

“Kurang paham dg pemahaman takmir masjid ini….tdk punya adab dlm menegur, pdhl sesama muslim itu bersaudara….pdhl ana sdh keluar dari masjid dan berada diparkiranaoga akib​​an shkkkk shhkdunpa distrik mulk shkk akthriidiikk ilmu juga lebih mengedepankan adab,” tulis akun Harry Soc.

“Tadi Maghriban disini baru di HALAMAN lho, buka hp buat mode pesawat disebutin “mas matiin hp” halus ya tak jamab ngeh ni baru tak mode ..ehh ada yg datang dengan nadaMBENTAKZKJAWAB AK AKJAWAB. Jd ak diam sambil dihati bertanya aturan ngendi dan y ang diikuti imamnya siapa ,,kalau ikut Sunnah dan adab ROSULULLOH SHOLOLLOH ALAIHI WASSALAM ngk mungkin .Nawdhu masOH SHOLOLLOGyHI WASSALA.Awak mungkin .bian , masuk adagunkein Hun​​yk sungnun, coc​​yk masuk y gwke mungkin set ada kalau ngk apa ngk boleh sholat dimasjid ini!! MAsjid apa mushola Jane?

Serperti Dikutip DetikRabu (25/9), Masjid Al Ikhlas yang terletak di tengah perkampungan padat penduduk itu memiliki bangunan yang bagus. Silakan gunakan “pintu keluar-masuk untuk jamaah pria dan wanita”, “dilarang merokok”, “matikan handphone”, “menjaga ketenangan” dan lainnya.

Rating buruk dan keluhan di Google Maps ternyata diketahui oleh Ketua RT setempat, Sunardi (58). Menurut dia, yang terjadi hanya kesalahpahaman, karena itu dilakukan oknum pengurus masjid, bukan kebijakan takmir. “Itu cuma oknum, bukan kebijakan takmir. Itu hanya salah paham penyajian saja”, ucap Sunardi, Rabu (25/9)

Dia menambahkan, oknum pengurus Masjid Al Ikhlas memang kerap mengingatkan jemaah menggunakan nada tinggi, sehinga tak jarang membuat jemaah lain salah paham.

“Kadang belum siap menerima kata-kata yang rodok lelucon, tapi sebenarnya niatnya baik. Misal kalau kita ke masjid menggunakan pakaian yang bagus, kan memang tuntunannya seperti itu,” katanyati itu, ” katanyati.

Menurut dia, mereka terkejut dengan sikap pengurus masjid, di sisi lain warga lokal sudah terbiasa.

Namun, saya menyarankan Anda untuk mengevaluasi masjid tersebut.

“Ini seperti masjid pada umumnya. Kita sebagai pengurus masjid akan mencoba memperbaikinya. Sehinga tidak usah diperpanjang lagi,” ujarnya.

(Berbisik)


(Gambas: Video CNN)




Tautan sumber