Jakarta, CNN Indonesia —
Polda Kepulauan Riau memeriksa lima anggota Polresta Barelang terkait kasus penjualan Sabu yang sebelumnya melibatkan 10 orang satresnarcoba.dll Porresta Barreran.
Kabid Humas Polda Kepulauan Riau Kombes Pandra Arsyad Zahwani menyebut pemeriksaan yang dilakukan penyidik melenkapi berkas perkara pidana 10 anggota Satnarkoba Polresta Barelang yang telah dipecat.
“Bukan ditangkap tapi untuk memperkuat aja, bagaimana konstruksi pasal, itu saja diminta keterangannya. Intinya jangan sampai ada anggota lain yang terlibat makanya diminta keterangan,” katanya (o0m).
mengiklankan
Gulir untuk melanjutkan konten
Mohon diperhatikan hal berikut: sehinga, kata dia, para pelaku dapat dihukum secara maksimal di pengadilan.
“Karena pembuktian ini diharapkan nantinya tidak akan gugur atau jadi kurang terpenuhi di pengadilan sehinga hukumannya lebih Ringan” Tutunia.
Sebelumnya sebanyak 10 anggota Satnarkoba Polresta Barelang menjalani sidang Kode Etik Profesi Polri (KEPP) atas pelanggaran menyalahgunakan izin menyisihkan barang bukti narkoba sberat 1 narkoba kgs.
Sidang putusan KEPP terhadap 10 anggota Polri tersebut dilaksanakan sejak tanggal 30 Agustus hingga awal September 2024, dengan putusan menjatuhkan sanksi PTDH.
Kesepuluh anggota Polri tersebut, di antaranya mantan Kasatnarkoba Polresta Barelang Kompol SN, dan 9 anggotanya.
KKEP menyatakan 10 anggota Polri tersebut melalui Pasal 13 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2003 tentang Pemberhentian Anggota Polri juncto Pasal 13 huruf e Peraturan Pemberhentian Anggota Polri juncto Pasal 13 huruf e Peraturan Pemberhentian Anggota Polri juncto Pasal 13 huruf e Peraturan.
Dalam Perpol Nomor 7 Tahun 2022 Pasal 13 huruf and disebutkan pelanggarannya “melakukan serangan narkoba, psikotropika dan obat terlarang meliputi menyimpan, menggunakan, mengedarkankano/toak, ottm, o mkktra class
Pertama, 10 strip ditempatkan di Komisi Kode Etik Polri (KKEP), kemudian 7 strip ditempatkan di memory strip.
(tfq/tidak)
