Penggunaan QRIS Dinilai Perlu Sosialisasi dan Edukasi Masif di Kalangan Pengusaha Kelontong

Liputan6.com, Jakarta – Ketua Umum Perkumpulan Pengusaha Kelontong Seluruh Indonesia (Perpeksi), Wahid, mendorong pedagang kelontong untuk mengadopsi transaksi digital melalui QRIS. Menurutnia, Pungunaan QRIS dapat mempermudah proses Transaksi bagi para pengusaha kelontong.

Namun, Wahid menekankan perlunya sosialisasi yang lebih masif, terutama di kalangan masyarakat bawah, agar penerapan QRIS dapat berjalan dengan baik.

“Pakai QRIS tidak perlu lagi cari kembalian buat pembeli.Karenanominalnya akan sesuai dengan yang dibelanjakan”, ujar Wahid saat dihubungi, Jumat (13 September 2024).

Hanya saja, masih ada PR bagi pemerintah. Menurut Wahid, perlu adanya sosialisasi dan edukasi bagi para pelaku usaha kelontong Pertama, silakan gunakan QRIS.

“Memang pemilik toko toko kecil, UMKM, perlu edukasi lebih. Karena memang banyak yang belum memahami cara memakai QRIS” tutur Wahid.

Wahid mencontohkan, Anggotanya sempat mencoba menggunakan QRIS, Tapi ternyata salah mengunduh QRIS dan tidak bisa digunakan. Dalam prosesnya, Kata Waheed, Banyak Bellumdi Pahamiole Paraku Usaha Kronthong.

“Berangkat dari situ tidak semua masyarakat bawah belum memahami secara menyeluruh untuk mendapatkan QRIS. Tapi, Perpeksi, mendorong apa yang menjadi visi bahsi pemerintah” tamsi Wahid.

Pendidikan dan kesejahteraan sosial di Peru bertujuan untuk memberikan pendidikan dan jaminan sosial bagi anak-anak dan remaja.

“Perpeksi siap membantu, jika sifatnya untuk tujuan yang baik. Ini memberikan kemudahan dalam transaksi pembayaran. Juga mengurangi kontak atau perantara pembayaran melalui uang tunai” Kata Waheed.

Tautan sumber