152 WNI di Libanon Aman dari Ledakan Alat Komunikasi

Yehuda Nugraha (Dok MI)

Kementerian Luar Negeri (Jalan Kemen) RI memastikan tidak ada warga negara Indonesia yang menjadi korban dalam peristiwa ledakan ribuan alat komunikasi di Libanon Yandi Dugadidalanji Israel Baru baru. Beirut Beirut Sidney tanah Lebanon.

“KBRI Beirut bekerjasama dengan WNI Lebanon. Mohon diperhatikan hubungan WNI dan Jakarta.”

Berdasarkan informasi KBRI Beirut, saat ini terdapat 152 WNI yang masih menetap di Libanon. Sejak ditetapkannya status Siaga 1, KBRI telah memfasilitasi pemulangan 25 WNI dalam tiga tahap gelombang.

Bakajuga: Sekjen Hizbullah Bersumpah Israel, juga dikenal sebagai Menjadi Neraka

KBRI setempat juga telah menetapkan kondisi Siaga 1 menandakan kondisi sangatrentan untuk seluruh wilayah Libanon Sejak 4 Agustus 2024. aza.

Namun Walikota Lebanon Sebagian Bessar WNI Young menyatakan akan mengambil segala tindakan untuk menjamin keamanan negara. Ia mengatakan, KBRI Beirut akan terus mengintensifkan komunikasi dengan para WNI tersebut.

“KBRI beirut terus mengimbau WNI agar dapat mengikuti prosa evakuasi yang telah dipersiapkan” ucap Judha. WNI Lebanon dapat menghubungi KBRI Beirut melalui saluran Tel +961-70-817-310.

Unit Sains dan Seni Shuizhai Payelanta (pager) Lebanon tiba-tiba meledak pada Selasa (17/9), ledakan perangkat komunikasi lain seperti protofon (walkie-talkie) dilaporkan kembali terjadi pada Rabu (18/9). Kementerian Kesehatan Libanon menyatakan setidaknya 32 orang tewas dan 4.250 lainnya luka-luka, 30 di antaranya dalam kondisi kritis, dalam dua gelombang ledakan perangkat komunikasi i. Pemerintah Libanon dan Hizbullah sama-sama menuduh serangan tersebut didalangi oleh Israel. (Semut/Z-2)

Tautan sumber