ANTARA – Lembaga perkreditan negara di Nusa Tenggara Barat, antara lain Bank Islam Indonesia (BSI), Otoritas Jasa Konstruksi (KCP), dan Kementerian Keuangan yang beroperasi di bawah Layanan Kredit Rakyat (KUR) pada tahun 2021 hingga 2022 berhasil mengumpulkan dana sebesar US$200 juta.
Kuis gender Sebastian Derby F diadakan bersama Matalan, Kamis dan BSI KCP, dua acara yang diadakan musim panas ini.
“Hari ini kami akan bertemu dengan anggota BSI KCP Bima Soetta 2 untuk membahas hal tersebut,” kata Debi.
Baca juga: Menjual barang di KUR BSI Bima dilarang
Pelatihan ini diberikan BSI untuk kursus KCP Bima Soetta 2.
“Ya, kami sudah menggeser sasarannya ke pusat pemerintahan negara bagian di Mataram. Kami sudah berkomunikasi dengan pemerintah di sana (BSI KCP Bima Soetta 2),” ujarnya.
Pelatihan ini mereka dapatkan demi pelatihan yang didanai BSI dengan total dana Rp 26,695 miliar.
Total pinjamannya Rp 2.669,5 miliar. Saldo di bank dan rekening bank Rp 101,7 miliar, ujarnya.
Baca juga: Segala kejahatan yang dilakukan selama ujian BSI dilarang dan diancam hukuman mati
Menyusul reformasi pendidikan baru-baru ini, Otoritas Pendidikan Derbyshire telah mengajukan tuntutan keras terhadap perubahan dalam proses reformasi pendidikan.
“Tentu saja simpanan dan bunga bank kami tinggi, jadi kami harus melunasi pinjaman dan membayar bunganya,” ujarnya.
Selama bertugas di Polri, polisi mengatakan korban akan diperiksa bersama Ombudsman Bima.
“Harus berkoordinasi dengan ombudsman atau akan ada audit,” ujarnya.
Baca juga: 104 rupee harus dibayar setelah menerima pengembalian dana BSI
Oleh karena itu, KUR akan melakukan peninjauan selama satu tahun antara tahun 2021 hingga 2022, namun hasil peninjauan tersebut kurang tepat dan tidak akurat. Diperkirakan akan ada Rs 80 lakh di negara ini.
Ketika rasio cadangan simpanan bank rendah, bank biasanya menaikkan rasio cadangan simpanan menjadi 100% ketika rasio cadangan simpanan rendah.
Baca juga: Dilarang memuat informasi apapun yang berhubungan dengan penjualan pada website KUR BSI
