Forum Demokrasi Anbin mengadakan seminar tentang “kesadaran” partai politik

BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Forum Demokrat Anbin kembali menggelar diskusi pada Sabtu (7 Juni 2024) di Rumah Banjarmasin, Sungai Andai. Tema yang diangkat kali ini adalah “peringatan” partai politik.

Mengapa Anda mengangkat topik ini? Sebab, banyak pihak yang menilai partai politik mempunyai tanggung jawab paling besar terhadap situasi demokrasi saat ini.

Sebagian besar kendali berada di tangan partai politik. Partai menentukan calon legislatif, menentukan calon presiden dan kepala daerah, bahkan menjadi bagian dalam menentukan aturan permainan pemilu itu sendiri.

Kualitas pemilih juga ditentukan oleh partai politik karena mereka merupakan subyek yang harus terdidik secara politik. Kalau tidak ada pendidikan politik, jangan salahkan politik uang, betapa kayanya politik uang. Jangan sampai salah dengan mengubah partisipasi menjadi mobilisasi, membiarkan pemilih menggunakan haknya tanpa memiliki pengetahuan dan pemahaman penuh terhadap berbagai persoalan politik. Atau mungkin itu yang diharapkan masyarakat, bahwa politik uang terus merajalela tanpa disadari oleh pemilih dan kekuasaan berputar di sekelilingnya, meski berada di bawah kendali oligarki yang punya banyak uang.

Partai politik merupakan jalan utama bagi kekuasaan politik, khususnya lembaga legislatif, dan tidak ada alternatif lain kecuali semua pihak bekerja sama untuk mengembalikan hakikat, tujuan, tanggung jawab dan fungsi partai politik.

Mengembalikannya ke tujuan adalah apa yang kami sebut dengan “memurnikan” sebuah partai. Sebab selama ini prosesnya semakin kalut, tugas dan fungsinya tidak dilaksanakan dengan sepenuh hati, bahkan terkesan sengaja diatur agar kekuasaan yang korup dan tidak memenuhi syarat tetap ada.

Padahal, jika sebuah partai politik tidak rasional, maka tidak bisa diharapkan mampu membina dan menciptakan tim kader unggulan yang mampu menjawab tantangan besar yang dihadapi bangsa dan negara. Tidak mungkin ada pemimpin yang fokus pada kesejahteraan kolektif. Situasi ini hanya menghasilkan pecundang, penjilat, dan penindas.

“Oleh karena itu, Anbin Democracy sebagai forum masyarakat sipil tertarik untuk membahas situasi nyata partai politik. Jika memungkinkan, dorong perbaikan berdasarkan kemampuan masyarakat sipil,” kata Noorhalis Majeed, anggota Anbin Democracy. “

Penasehat Pemantik yang diundang dalam diskusi tersebut adalah Profesor H Udiansyah, seorang akademisi yang mencoba mengusulkan kepada partai untuk ikut serta dalam pilkada. Hadir pula sejumlah tokoh sebagai peserta aktif antara lain Dr. Muhammad Effendy, SH, MH, IBG Dr. , dan lainnya Beberapa nomor. (nau/KPO-1)



Tautan sumber