Bamsot bertemu Wiranto untuk membahas sistem politik konstitusional negara


jakarta

Bambang Susatio, Ketua MPR RI, mengapresiasi berbagai pendapat Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), Jenderal TNI (purn) Wiranto dan pejabat Wantimpres lainnya terhadap perbaikan sistem ketatanegaraan dan sistem politik negara.

Salah satunya adalah maraknya politik uang melalui pemilu langsung, karena pendapatan per kapita hanya sekitar $4,919.

“Sementara pendapatan per kapita di Amerika Serikat adalah $80,412, sedangkan di Korea Selatan adalah $35,569.” Menurut data profesor lainnya, “kegagalan tersebut hanya 1/500 dari pendapatan per kapita Indonesia ,” kata Bamsoet dalam keterangannya, Jumat (7 Mei 2024).

mengiklankan

Gulir untuk melanjutkan konten

Hal itu disampaikannya seusai acara silaturahmi nasional pimpinan MPR dan staf Wantimpres yang digelar di kantor Wantimpres hari ini. Kunjungan ini sekaligus merupakan kunjungan balasan ke MPR RI yang dikunjungi Wantimpres beberapa waktu lalu.

Bamsoot melanjutkan, kata Wiranto, tidak ada salahnya bangsa Indonesia kembali ke jati diri bangsa jika saat ini masih menghadapi berbagai persoalan.

“Seperti halnya kita menghadapi dampak sistem pemilu langsung terhadap politik uang, tidak ada salahnya jika kita kembali pada semangat identitas demokrasi yang dimiliki negara ini. Mari kita melihat kembali semangat sila keempat Pancasila, yaitu Pancasila. Landasan demokrasi Chasila selaras dengan jati diri bangsa, sehingga kita bisa kembali meluruskan jalan menuju demokrasi agar sejalan dengan prinsip demokrasi Pancasila dan tidak lagi berbasis pada demokrasi digital atau disebut juga NPWP. (nomor piro wani piro). Demokrasi,” jelasnya.

Wakil Ketua Umum Partai Golongan Profesional ini juga mengungkapkan, tim Banting Pres telah menorehkan prestasi yang baik dalam perjuangan negara mulai dari masa orde lama, orde baru, era reformasi hingga pemerintahan saat ini. Oleh karena itu, mereka memiliki analisa dan solusi yang tajam terhadap permasalahan negara.

“Dalam diskusi yang ramai tadi, kita juga membahas tentang sistem ketatanegaraan dengan tidak adanya lembaga tertinggi nasional. Oleh karena itu, berdasarkan landasan sejarah dan budaya Indonesia, sangat penting bagi bangsa Indonesia untuk mengembalikan status Kongres Rakyat sebagai Kongres Rakyat. lembaga tertinggi tersebut, “Sehingga sekali lagi mempunyai kewenangan subjektif tertinggi dan kewajiban mengambil keputusan atau keputusan yang bersifat regulasi untuk mengatasi dampak situasi force majeure finansial atau politik yang tidak terduga dan di luar kendali wajarnya,” tutupnya.

Turut hadir dalam acara tersebut Wakil Ketua MPR RI antara lain Amir Uskara dan Fadel Muhammad. Tim Wantimpres yang hadir antara lain Ketua Wiranto dan anggota Putri Kus Wisnu Wardani, Sidarto Danusubroto dan Sukarwo.

(anl/ega)

Tautan sumber