Harianjogja.com,SOLO——Puluhan partai politik (parpol) di Solo, Jawa Tengah, menggelar pertemuan membahas pembentukan aliansi akbar untuk menghadapi pemilu daerah Pada tahun 2024, Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPC PDI Perjuangan (PDIP) Kota Solo mendapat sambutan hangat.
Kepada wartawan, Selasa (25/6/2024) malam, Ketua Bappilu DPC PDIP Solo Her Suprabu mengatakan, situasi politik menjelang Pilkada Solo masih sangat aktif.
“Pergerakan partai masih sangat dinamis. Ini baru komunikasi awal dan belum ada kesepakatan yang mengikat. Hanya sekedar perbincangan saja, yang menurut saya bagus. Toh, kami juga sedang berkomunikasi dengan pihak lain,” ujarnya. .
Ketika ditanya apakah dia akan takut jika Partai Demokrat harus bersaing dengan koalisi partai yang besar, dia menjawab dengan diplomatis. “Nanti saja mas. Kita pantau terus dinamikanya, tapi pembahasannya belum tentu membuahkan hasil,” ucapnya.
Sebelumnya, calon Wali Kota PDIP Solo Ginda Ferachtriawan juga menanggapi situasi PDIP Solo saat ini.
“Kalau melihat perkembangan pemberitaan saat ini, khususnya politik dan pilkada, saya rasa tidak perlu ada yang terlalu bangga. Karena prosesnya masih berjalan dan PDIP jelas sudah punya 20 calon yang jelas, ”ujarnya, Senin (8/12). 24 Juni 2024) mengatakan.
Ginda mengatakan, calon Cawali-Cawali Solo dari PDIP menyampaikan gagasannya untuk pembangunan Solo ke depan. Sedangkan calon dari luar Partai Demokrat baru saja mendaftar sebagai calon Cavalli-Kavalli.
“Yang lain baru mendaftar, kita belum tahu ide, visi dan misinya apa. Mau dibawa ke mana Solo ke depannya? Jadi kita tunggu saja apa yang terjadi. itu belum,” katanya.
Baca juga: Warga Gunungkidul Rusak Dua Mesin ATM di Yogyakarta Usai Telan Kartu
Agak mengajak seluruh aktor politik yang ada untuk menciptakan Partai Demokrat yang bermakna. Ia mengatakan Pilkada Solo 2024 harus diisi dengan ide, visi, misi, dan rencana yang menyampaikan masa depan Solo.
Agak berharap seluruh politisi di Kota Bengawan dapat membantu terciptanya perdebatan yang tenang dan santun. Sebab menurutnya persaingan hanya untuk mencari sosok pemimpin terbaik.
Tujuannya adalah untuk lebih mengembangkan Thoreau dan membuat masyarakat kota menjadi lebih kaya. “Kami berharap ke depan bisa lebih santun, tenang, dan tertib. Tidak seperti pemilu legislatif dan pemilu presiden yang terlihat cukup alot,” ujarnya.
Jinda juga menyoroti banyaknya alat peraga yang dipasang tim pendukung di berbagai sudut kota untuk calon Cawali-Cawali Solo. Sebab, pemasangan alat peraga sosial terkesan mengabaikan estetika.
“Jangan hanya menebar visual spanduk jenis MMT di jalan agar masyarakat tidak bersimpati dengan Partai Demokrat. Mari kita bersama-sama membangun Partai Demokrat dan mencari pemimpin yang baik untuk Solow,” jelasnya.
Sebelumnya, partai politik bergerak cepat menjajaki kemungkinan membentuk koalisi besar. Setidaknya enam partai parlemen dan tujuh partai nonparlemen kini tengah menjajakinya.
Lihat berita dan artikel lainnya: berita Google
Sumber: Solopos