Investor Papua Nugini beralih ke Salatiga

SOLOPOS.COM – Martinez akan berangkat ke Florida, tempat warga tersebut menghabiskan sisa hidupnya, pada Jumat (21 Juni 2024). (Solopos.com/Hawinalaina)

Solopos.com, Salatiga — Marten Basaur, Papua Nugini-Bissau, terlibat dalam kemitraan investor real estat Nicholas Nyoto Prasetyo dengan Koperasi Lindala (BHN) Indonesia Saladiga, Jawa Tengah (Jateng). Martinez mendengar suara Salatiga dan mencoba mengingatkan Nicholas tentang apa yang telah dilakukannya sebagai perwira, namun ia urung melakukannya.

Solopos.com dari Marten Salatiga, dengan mempertimbangkan permintaan BHN tersebut, memutuskan untuk memberikan bantuan kepada warga kampung Sawe Suma, distrik Unurum Guay, kabupaten Jayapura, provinsi Papua.

Promosi
Mantap! BRI Call untuk mendapatkan layanan agen BRILink di Yogyakarta

Namun syarat-syarat yang diatur dalam akad tidak sesuai dengan syarat-syarat pribadi, sehingga diperlukan lembaga notaris untuk menerbitkan akta. Namun, sebelum orang tersebut disahkan sebagai notaris, pihak yang bersangkutan bisa saja sudah mengajukan protes atau menggugat.

Martinez mengatakan hal ini mungkin ada hubungannya dengan sikap investor terhadap perusahaan. Di saat yang sama, Nicholas juga mengatakan bahwa ia tidak akan melupakan rahasia antara dirinya dan suaminya. Sejak saat itu, banyak masyarakat Papua Nugini yang mengkhawatirkan rumah Nicholas di Jalan Merdeka Selatan Nomor 4, Kelurahan Sidorejo Lor, Kota Salatiga.

“Kami sebagai masyarakat Saladiga tidak berada dalam paksaan pemerintah. Surat keterangan penggunaan lahan (pajak) seluas 1,8 hektare, diterbitkan pada Jumat, 21 Juni 2024.

Salatiga adalah seekor cerpelai dan terlihat sangat cantik karena dijual sebagai hewan peliharaan atau hewan peliharaan biasa seharga Rs 20 lakh. Namun, sekitar pukul 19.00 pada Sabtu (20/6/2024), kabar tersebut sempat diberitakan di media namun belum bisa dikonfirmasi.

“Namun Nusantara Group gagal memenuhi pesanan tepat waktu sehingga mengakibatkan perusahaan tidak bisa menyelesaikan pengiriman tepat waktu. Cukup bayar Rp 50. Saya telepon dan tanya apakah ada orang lain yang mau menelepon Papua “Diao Chan”, umumnya dikenal sebagai “Diao Chan”.

Mantel bulu hanya diberikan kepada individu seharga 50 rupee sebulan dan rombongan dari Nusa Tenggara Falls dikirim ke Papua Nugini namun mereka tidak menerima posisi tersebut.

“Kalau saya tidak bercanda, saya pasti akan menceritakan hal ini kepada korban sebenarnya. Siapa pun yang melanggar hukum apa pun, kami akan menaatinya, meskipun suatu saat hukum telah berubah.

Lihat berita dan artikel berita Google

Silakan klik WhatsApp untuk melihat update terkini di Solopos.com soloposcon dan Grup Telegram “Solopos.com Berita Terkini” klik tautan ini.

Tautan sumber