Denney membantah tuduhan dinasti politik, mempertanyakan bukti masa jabatan walikota dua periode

Makasar – Wali Kota Makassar Moh Ramdhan ‘Danny’ Pomanto menegaskan, isu dinasti politik yang diangkat bersamanya hanyalah tuduhan belaka. Dugaan itu pun diragukannya, ia pun terkonfirmasi dengan pemeriksaan dua periode (walkot) selama menjabat Wali Kota.

“Jadi pertanyaannya harus dijawab (ada jejaknya?) dan dibuktikan, karena saya punya sejarah 10 tahun (menjadi Wali Kota),” kata Danny saat diwawancarai. susselSenin (24/6/2024).

Danny kemudian berbicara tentang bagaimana nepotisme tidak terjadi begitu saja. Ia menilai nepotisme merupakan ekosistem yang penuh konflik kepentingan.

“Selama sepuluh tahun, apakah saya bisa membuktikan jika salah satu anggota keluarga saya adalah pejabat? Tidak. Apakah ada anggota keluarga saya yang terlibat dalam suatu program? Silakan tunjuk,” kata Danny.

“Anak-anak saya terus-menerus kontak? Mereka tidak pernah datang ke kantor. Kakak saya, adik saya, ipar saya tidak pernah datang,” lanjutnya.

Danny mengatakan, cara paling mudah untuk membuktikan benar tidaknya tudingan dinasti politik adalah dengan menelaah sejarahnya menjabat Wali Kota Makassar dua periode. Dia kembali mempertanyakan apakah tuduhan itu berdasar.

“Saya dapat membuktikan dengan sejarah saya bahwa hal ini tidak pernah terjadi konflik kepentingan Membahas proyek dan urusan pemerintahan dengan keluarga saya selama saya menjabat,” tegasnya.

Danny mengatakan Indira mencalonkan diri sebagai Wali Kota Makassar karena tekanan masyarakat

Danny sebelumnya mengaku tudingan dinasti politik terhadap dirinya tidak lepas dari keputusan istrinya, Indira Jusuf Ismail, yang mencalonkan diri sebagai Pilwalkot Makassar pada 2024, ia menegaskan Indira mencalonkan diri sebagai Pirvakot karena desakan masyarakat, bukan karena dorongan dari dirinya sendiri. .

“Jadi masyarakat, beberapa guru besar, dan beberapa ketua tim saya mendatangi saya (meminta Indira mencalonkan diri sebagai wali kota). Ibu saya enggan, dan awalnya saya menolak,” kata Danny.

Namun perwakilan masyarakat meyakinkan Danny untuk memberikan restu kepada Indira untuk mencalonkan diri di Pilwakot Makassar agar bisa melanjutkan rencana Danny sebelumnya.

“Jadi konsepnya siapa yang akan menjaga Makassar, siapa yang bisa memastikan Makassar bisa lestari, siapa yang bisa memastikan masyarakat terlayani,” imbuhnya.

Danny mengatakan keinginan masyarakat lambat laun berubah menjadi tekanan. Awalnya tak setuju, akhirnya ia merestui Indira.

“Mereka tidak mempercayai siapa pun kecuali orang di dalam diri saya,” kata Danny.

“Terbukti dari sang ibu yang tak berkutik, padahal sudah berada di posisi kedua, sudah bersaing dengan petahana Amby yang sudah lama berjuang, boleh dibilang,” lanjutnya.

Menonton video”Momen pemakaman jenazah Donny Kesuma

(hmw/nvl)

Tautan sumber