Anak perusahaan Indonesia dari Nebula Energy yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh AG&P LNG bersama mitra konsorsium Suasa Benua Sukses dan KPMOG telah memenangkan kontrak skala besar selama 20 tahun untuk infrastruktur gas alam cair (LNG) di Indonesia dari perusahaan listrik milik negara, Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Kontrak AG&P mencakup pengembangan bersama, kepemilikan, dan operasi infrastruktur terminal impor LNG serta logistik hilir di tujuh lokasi dalam kluster Sulawesi-Maluku untuk pelanggan dan pemegang saham bersama PLN melalui anak perusahaannya, PLN EPI.

Anggota konsorsium akan membentuk usaha patungan dengan PLN EPI untuk berkolaborasi dalam perancangan, pembiayaan, konstruksi, kepemilikan, dan operasi seluruh infrastruktur lepas pantai dan darat dalam terminal LNG kluster Sulawesi-Maluku.

Infrastruktur ini mencakup unit penyimpanan dan regasifikasi terapung, kapal pengangkut LNG, dan beberapa situs regasifikasi darat. Tujuannya adalah untuk menyuplai LNG dan gas alam ke tujuh pembangkit listrik dengan kapasitas gabungan 1,51 gigawatt.

“Proyek terminal LNG kluster Sulawesi-Maluku merupakan epitome komitmen teguh Indonesia terhadap infrastruktur berbasis LNG untuk pembangkit listrik dan akan mendukung tujuan keseluruhan negara untuk mengurangi penggunaan bahan bakar cair sekitar 1,7 juta kiloliter per tahun di seluruh kluster,” komentar Karthik Sathyamoorthy, kepala eksekutif AG&P LNG.

PLN EPI, yang akan bertanggung jawab atas pasokan LNG dari portofolionya, mempercayakan konsorsium untuk menyelesaikan proyek pada paruh pertama tahun 2026. Nilai kontrak dan proyek tidak diungkapkan.

PLN EPI “sebagai jiwa pasokan gas/LNG untuk pembangkit listrik Indonesia” saat ini sedang mengembangkan baik pasokan LNG portofolio maupun infrastruktur midstream LNG untuk sektor pembangkit, catat direktur gas dan bahan bakar perusahaan, Rakhmad Dewanto.

AG&P LNG memiliki enam terminal LNG dalam pengembangan dengan kapasitas total yang diusulkan sebesar 25 juta ton per tahun.

Diantara portofolio proyeknya, AG&P LNG adalah operator terminal impor dan regasifikasi LNG pertama di Filipina; dan awal bulan ini perusahaan tersebut mengakuisisi 49% saham di Cai Mep, terminal impor senilai $500 juta yang telah sepenuhnya dibangun di Vietnam.

Cai Mep, salah satu dari dua terminal LNG yang ada di negara Asia Tenggara ini, memiliki kapasitas 3 juta tpa yang dapat diperluas hingga enam juta tpa.